Dorong Tata Kelola Sawit Berkelanjutan

image

Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kubu Raya, Bimo, menambahkan, pada dasarnya, sebelum gagasan dan ide tersebut didorong JARI, sebelumnya Pemerintah Provinsi melalui Badan Lingkungan Hidup pernah menerbitkan mandatory terkait dengan rencana ring road pertumbuhan hijau. Kata Bimo, Kabupaten Kubu Raya menjadi salah satu wilayah yang menjadi uji coba perencanaan tersebut.

Selain itu, Bappeda Kubu Raya juga pernah melakukan MoU dengan IDH, untuk melakukan rencana pertumbuhan hijau dengan skema pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kita meneruskan praktek SDGs terkait isu lingkungan, pemanasan global. Dan Kubu Raya mengaplikasikan itu,” kata Bimo.

Seiring berjalannya waktu, JARI kemudian mulai mendorong skema Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Kubu Raya. Menurut dia, gagasan tersebut seirama dengan apa yang selama ini menjadi atensi Pemerintah Kubu Raya. “Kami mengarahkan diskusi dengan Dinas Perkebunan yang relevan. Sebelum di-launching sudah berkoordinasi dengan stakeholder, terkait scenario dan form yang mendukung,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk menjalankan skema-skema isu lingkungan tersebut harus melibatkan banyak pihak. Kerja-kerja kaloborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, instansi terkait dengan CSO, harus terjalin. Terlebih, kata dia, wilayah Kubu Raya didominasi dengan lahan gambut yang mudah terbakar yang dapat berakibat pada penurunan emisi. “Di kubu raya banyak tantangan, di sektor perkebunan misalnya. Apalagi Kubu Raya sangat banyak gambut,” pungkasnya.

Baca selengkapnya: https://pontianakpost.co.id/dorong-tata-kelola-sawit-berkelanjutan/